Selamat Datang, Semoga Bermanfaat dan Anda Senang dengan Blog Ini... Thank You

TIPS JITU Mendeteksi kerusakan aki

Mendeteksi AKI
Mendeteksi kerusakan aki – Kerusakan Aki sering dialami setiap pemilik kendaraan bermotor. Aki yang sering soak belum tentu rusak, karena bisa jadi perangkat pendukung kerja aki yang bermasalah. 

Oleh karena itu jangan keburu mengganti aki, periksa dulu penyebab kerusakannya. Aki atau accu yang sering soak belum tentu
rusak, karena bisa jadi perangkat pendukung kerja akinya yang bermasalah, jadi tidak usah panik atau langsung mengganti dengan yang baru.

Hal seperti ini dapat dihindari, jika bisa lebih awal mendeteksi kerusakan aki yang terjadi. Anda dapat gunakan hidrometer sebagai alat pendeteksinya atau alat pendeteksi sederhana, seperti multitester.
Langkah-langkah mendeteksi kerusakan aki :
  • Gunakan hidrometer untuk mendeteksi kadar asam dan berat jenis air aki. Pada tabung hidrometer terdapat tiga warna yang masing-masing punya arti sendiri, yakni warna hijau menandakan kadar asam dan berat jenis air aki terlalu ringan, akibatnya listrik yang dikirim ke aki tak bisa disimpan lama, jika berwarna putih menandakan air aki bagus berarti sistem pengisiannya normal, sedangkan warna merah berarti kerja alternator dan regulator terlalu banyak memasok setrum (overcharge) pada aki.
  • Apabila tidak ada alat deteksi, lakukan cara deteksi yang sederhana, yakni nyalakan mesin dan copot terminal aki positif, jika mesin tetap hidup, berarti alternator dan regulator bekerja normal.
  • Jangan sekali-kali melepas terminal aki negatif (massa) karena salah satu kabel massa di regulator tak akan tahan menanggung daya berlebihan.
  • Alternatif alat deteksi yang lain dengan menggunakan multitester (voltmeter). Gunakan multitester pada arus DC di angka 50 Volt. Nyalakan mesin dan hubungkan jarum merah multitester pada kepala aki positif dan jarum hitam di kepala aki negatif. Jarum harus menunjukkan angka 13,8 – 14,8 volt, jika kurang atau lebih berarti ada masalah pada alternator dan regulator.
  • Untuk mengetahui alternator dan regulator bermasalah atau tidak, dapat dilacak dengan cara memosisikan kunci kontak ON tanpa mesin dinyalakan. Kemudian gunakan obeng atau sesuatu yang bisa menghantarkan listrik.
  • Tempelkan batang obeng pada puli alternator, jika ada gaya tarik magnet berarti alternator normal, hal itu berarti regulator yang bermasalah. Sebaliknya jika alternator tidak mengandung magnet, kemungkinan lain arang alternator aus dan menipis, sehingga tak mampu lagi menghasilkan listrik.
 Demikianlah langkah awal dari artikel ini semoga bermanfaat ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah Komentar, Dan Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan...
Artikel ini telah saya Kunci, kalau Anda membutuhkannya, Silahkan Anda Komentari dan Artikel Ini akan saya Buka Kembali...